PELALAWAN,UTUSANRIAU.CO -- Pasca diselimutinya kembali kabut asap di Kabupaten Pelalawan ini, masyarakat yang menderita penyakit INfeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) terus meningkat. Tak hanya ISPA, penyakit lainnya seperti pneumonia, asma, iritasi mata serta iritasi kulit juga mulai bermunculan.
"Ya, dari data per tanggal 19 September atau Jum'at hari ini, penyakit yang diderita masyarakat mencapai 173 penyakit yang terdiri dari ISPA, asma, pneumonia dan penyakit-penyakit lain yang biasa datang ketika kabut asap," terang Kepala Dinas Kesehatan Pelalawan, Dr Endit RP, melalui Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Diskes Pelalawan, Dr Raflles, pada media ini via selulernya.
Raflles menjelaskan bahwa dari data yang ada saat ini, untuk penyakit ISPA sudah ada 139 masyarakat yang terkena, untuk pneumonia 4 orang, asma 4 orang, iritasi mata 9 orang dan iritasi kulit 17 orang. Dari data tersebut, masyarakat Pangkalankerinci menduduki peringkat pertama dalam penyakit ISPA sebanyak 121 orang.
"Ini memang kabut asap kirim dari Sumsel, namun masyarakat kita terkena dampaknya juga. Karena itu, kita juga sudah membagikan sebanyak 12 ribu masker pada masyarakat," ujarnya.
Ditanya soal antisipasi penyakit yang timbul akibat kabut asap sendiri seperti saat ini, Raffles menjelaskan bahwa secara umum kabut asap dapat mengganggu kesehatan semua orang, baik yang dalam kondisi sehat maupun sakit. Pada kondisi kesehatan tertentu, orang akan menjadi lebih mudah mengalami gangguan kesehatan akibat kabut asap dibandingkan orang lain, khususnya pada orang dengan gangguan paru dan jantung, lansia, dan anak-anak.
"Ya memang ada beberapa pencegahan penyakit tersebut, diantaranya masyarakat perlu menghindari atau mengurangi aktivitas di luar rumah/gedung, terutama bagi mereka yang menderita penyakit jantung dan gangguan pernafasan. Jika terpaksa pergi ke luar rumah/gedung maka sebaiknya menggunakan masker, minumlah air putih lebih banyak dan lebih sering," ujarnya.
Kemudian, sambungnya, bagi yang telah mempunyai gangguan paru dan jantung sebelumnya, mintalah nasehat pada dokter untuk perlindungan tambahan sesuai kondisi. Segera berobat ke dokter atau sarana pelayanan kesehatan terdekat bila mengalami kesulitan bernapas atau gangguan kesehatan lain.
"Selalu ber Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS), seperti makan bergizi, tidak merokok, istirahat yang cukup, dan lain-lain. Diupayakan agar polusi di luar tidak masuk ke dalam rumah, sekolah, kantor dan ruang tertutup lainnya karena itu diusahakan anak sekolah tidak melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler dulu sementara. Tak hanya itu, bagi masyarakat yang memiliki penampungan air untuk dikonsumsi harus terlindung baik, dan juga hendaknya buah-buahan dicuci sebelum dikonsumsi," ungkapnya.
Terpisah, Kepala Puskesmas Berseri Pangkalan Kerinci, Drg Hj Erlinda, menyatakan hal yng sama. Menurutnya, dalam dua minggu terakhir terjadi peningkatan penderita ISPA di Pangkalankerinci.
"Selama dua minggku terjadi peningkatan jumlah penderita 9 persen. Pada umumnya penderita usia 18 tahun ke atas," katanya.
Ditambahkannya, jika pada Agustus penderita ISPA tercatat 509, namun pada hingga pekan ketiga September sudah terdara 583 penderita. Setakad informasi, meningkatnya jumlah penderita gangguan pernapasan ini salah satu penyebabnya tercemarnya udara di Kabupaten Pelalawan karena asap kiriman. Malah beberapa hari terakhir kondisi udara semakin memburuk hal ini berdasarkan catatan ISPU di BLH Kabupaten Pelalawan.**(ur2)
