Masyarakat Dihimbau Teliti Membeli Hewan Kurban

Masyarakat Dihimbau Teliti Membeli Hewan Kurban

PELALAWAN,UTUSANRIAU.CO -- Dalam perayaan Iedul Adha tahun ini, masyarakat yang hendak membeli hewan untuk Kurban diharapkan jangan membeli sembarang ternak untuk Kurban.
Pasalnya, ia harus memenuhi beberapa persyaratan diantaranya selain ternak harus dalam kondisi sehat dan tidak mengalami cacat fisik, juga untuk sapi minimal berusia 2,5 tahun sementara kambing berumur 1,2 tahun.

"Dan juga jangan sampai masyarakat memilih hewan qurban sapi betina yang masih produktif. Soalnya, ini melanggar Undang-Undang Nomor 18 tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan," terang Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Pelalawan, Ir Wahiduddin, pada media ini, Minggu (28/9/2014).

Wahiduddin menjelaskan bahwa dalam perayaan Hari Raya Iedul Adha 1432 H yang akan dijelang pekan depan, saat ini kebutuhan sapi kurban untuk wilayah Kabupaten Pelalawan tergolong aman. Pasalnya, stok untuk menghadapi lonjakan permintaan hewan kurban saat ini sudah dipenuhi di seluruh kecamatan yang ada di wilayah ini.
 
"Untuk hewan kurban kita sudah menyediakan stoknya, sehingga sampai hari H nanti insya Allah kita tidak akan mengalami kekurangan hewan kurban di seluruh kecamatan," jelasnya.
 
Selama ini, sambungnya, untuk mengetahui berapa kebutuhan hewan kurban yang diperlukan, jauh-jauh hari Dinas Peternakan sudah memberikan surat edaran kepada seluruh pedagang sapi terkait permintaan warga akan kebutuhan sapi untuk hewan kurban. Dari situ, baru
diketahui jumlah kebutuhan hewan qurban yang dibutuhkan.

"Setelah disurati, diperkirakan ketersediaan ternak di daerah ini untuk Hari Raya Iedul Adha mendatang sebanyak 1.175 ekor yang terdiri dari hewan sapi, kambing dan kerbau," ujarnya.
 
Sapi-sapi yang akan dijadikan hewan kurban sendiri, sambungnya, didatangkan selain dari Kabupaten Pelalawan sendiri juga ada yang dari Sumatra Barat dan Lampung. Dengan kata lain, ketersediaan ternak di Kabupaten Pelalawan sendiri hanya kisaran 26 persen. Karena itu, untuk memenuhi ketersediaan 100 persen, pihaknya juga mendatangkan dari kabupaten lain seperti Siak, Kampar, Kuantan Singingi dan Indragiri Hulu.

"Sisanya didatangkan dari Lampung dan Pulau Jawa, dikarenakan adanya permintaan pasar yang beragam. "Soalnya, pasar kan ada yang meminta jenis sapi Bali, sapi Brahman, PO dan lain-lain," katanya.

Ditambahkannya, saat binatang-binatang itu datang maka pihaknya langsung mengecek kondisi kesehatan hewan ternak itu. Hal ini bertujuan agar hewan-hewan ternak yang untuk dijadikan qurban adalah hewan ternak yang bebas dari penyakit sehingga bebas untuk di konsumsi.

"Dan tahun ini, peserta qurban menurun sekitar 5-7 persen dibanding tahun lalu yakni hanya sebesar 6.665 orang," tutupnya.**(ur2)

               

Berita Lainnya

Index