Era Soekamto Pamerkan Koleksi Kebaya Kutu Baru Bergaya Victoria

Era Soekamto Pamerkan Koleksi Kebaya Kutu Baru Bergaya Victoria
###

UTUSANRIAU.CO - Desainer yang selalu mengangkat nilai budaya Indonesia ke dalam karya-karyanya, Era Soekamto menampilkan koleksi couture terbaru yang lekat dengan filosofi di dalamnya. Sebuah koleksi bertemakan 11:11 Memayu Hayuning Bawono, yang memiliki makna mendalam akan pribadi wanita yang cantik nan lembut.

"I called it soul journey, pencapaian perjalanan spiritual sampai mendapat keikhlasan yang sesungguhnya. Sebaiknya umat harus bermanfaat untuk diri sendiri, orang lain dan semesta. Koleksi ini adalah sebuah pesan. Mempercantik diri maksudnya menyatukan yang kecil dengan yang besar. Kalau dengan penyatuan itu barulah keluar cantik terpancar," ungkap Era menerangkan karyanya kepada Wolipop, seusai show di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (24/10/2014).

Era pun mengartikan angka 11:11 dengan kata infinity atau ukuran tak terbatas untuk rasa kasih, entah sesama manusia ataupun Sang Pencipta. Sementara Memayu Hayuning Bawono bermakna mempercantik sumber keindahan dunia. Maksudnya seorang individu berkepribadian lembut namun kuat yang bermanfaat bagi makhluk hidup, alam semesta atas nama Tuhan dan cinta.

Gambaran koleksi yang dipresentasikan begitu lembut dan tenang seperti filosofi yang diangkat creative director dari Iwan Tirta itu. Dan tak ada busana yang lebih sempurna untuk menampilkan cantiknya hati seorang wanita, selain gaun pengantin. Bisa dibilang ini adalah debut Era menampilkan karya kebaya pengantin. Meski sebenarnya, ia telah berkreasi dalam konsep bridal couture sejak dua tahun lalu. Tujuannya pun mulia. Ingin mengembalikan esensi kebaya dengan segala pakemnya agar lebih dicintai.

"Saya dulu bilang kembalilah pada pakem kebaya. Kebaya kan menggambarkan kepribadian timur, orang-orang Jawa yang lembut, cantik dari dalam, sopan. Saya ingin membuat orang mencintai budayanya," tambah desainer lulusan Lasalle Singapura itu.

Namun era tak menampik, ada tantangan tersendiri untuk kembali mengenalkan kebaya tradisional ke ranah mode. Untuk itu ia tetap menyesuaikan dengan kebutuhan pasar dan karakter wanita modern saat ini yang serba praktis, namun dengan esensi Jawa yang melekat. Hal itu pun dibuktikan lewat rancangan kali ini.

Tetap mengangkat kebaya kutu baru, namun Era menambahkan sentuhan gaya Victoria dalam tren busana pernikahannya. Melalui lace, tulle dan silk serta batik dalam nuansa monokrom yang menjadi material utamanya.

Kebaya bersiluet klasik dibuat modern dengan tambahan cape yang menggantikan fungsi veil. Uniknya lagi, cape dapat dilepas sehingga memberi kesan berbeda atau versatile untuk potongan kebaya yang cantik.

"Saya suka banget sama teknik draping, manipulas pola, tricking pola, itu nggak ada potongan nyambung ada cape yang bisa dicopot, karena customer sekarang lebih mix and match, semakin smart, praktis, efisiensi dan versatile," pungkasnya.

Era kali ini mengangkat kembali kain wiron sebagai konsep utama untuk kebaya pernikahannya. Menurutnya, banyak generasi muda yang tak mengenal kain wiron dengan gaya draperinya yang cantik. Padahal kain ini menjadi statement fashion yang membuat kebaya tampil lebih menarik.

Detail kebaya juga menjadi salah satu fokus seorang Era Soekamto. Ia menyuguhkan tampilan gaun beraplikasi dasar bunga, mutiara dan juga kristal, yang membaur bersama motif vintage ala Victorian. Untuk warna, Era bermain dalam palet nuansa sendu yang memberi kesan sakral dalam upacara pernikahan. Misalnya putih, off white, abu-abu muda dan nude. (wolipop.com)

###

Berita Lainnya

Index