SELATPANJANG,UTUSANRIAU.CO - Memang secara tampilan fisik dari luar kondisi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kepulauan Meranti di jalan Dorak Selatpanjang cukup bagus. Bahkan terkesan mampu mengatasi seluruh penyakit yang diderita masyarakat. Tapi ternyata saat masuk kedalam RSUD tersebut kondisinya cukup memprihatinkan.
Setiap tahunnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Meranti mengalokasikan sebesar Rp 24 miliyar untuk menjalankan operasional RSUD Kepulauan Meranti. Namun dari operasional rumah untuk menyehatkan berbagai penyakit itu hanya mampu mengembalikan hanya sekitar lebih kurang 10 persennya saja. Parahnya lagi, rumah sakit itu baik puskesmas besar yang lebih sering melakukan rujukan keluar daerah, baik ke Pekanbaru, Tanjung Balai Karimun, maupun kota Batam untuk sejumlah penanganan penyakit-penyakit yang membutuhkan penanganan operasi.
Hal itu juga yang membuat Bupati Kepulauan Meranti Drs H Irwan MSI menyampaikan keprihatinannya dan sering melakukan inspeksi ke RSUD. Dia menilai sudah saatnya RSUD mentransformasikan diri dan melakukan perubahan, sehingga nantinya pelayanan kepada masyarakat bisa lebih maksimal.
Bupati Kepulauan Meranti, Drs H Irwan MSi, Rabu (5/11/14) pagi, secara mendadak mendatangi RSUD dan melakukan pengecekan ke sejumlah ruangan didalamnya. Termasuk memastikan kondisi air dan berbagai fasilitas pendukung yang ada di lingkungan RSUD.
"Dari luar kondisi RSUD kita sudah oke dan bagus. Tapi didalamnya masih hancur dan tidak terawat," sebut Bupati Irwan usai berkeliling melihat kondisi RSUD kepada sejumlah wartawan.
Kata Bupati H Irwan interior RSUD harus diperbaiki. Ruangan harus lebih bersih. Termasuk air di RSUD juga harus bersih. Sehingga masyarakat bisa mendapatkan pelayanan terbaik. Tidak seperti saat ini, dimana kondisi kamar inap cukup memprihatinkan. Langit-langit kamar banyak yang berlobang, saluran air di wc rusak dan lainnya. Bahkan tempat tidur pasien banyak yang juga rusak. Cat mengelupas. Hal ini juga yang membuat Bupati Irwan meminta agar dapat diperbaiki segera.
"Dindingnya bisa dipasang walpaper, dan seluruh yang rusak dapat diperbaiki segera," sebut Irwan kepada Direktur RSUD drg Ruswita. Alasan itu juga yang membuta orang nomor satu di Kepulauan Meranti sering mengganti direktur RSUD Kepulauan Meranti itu.
Menurut Bupati hal itu juga yang membuat masyarakat belum merasakan pelayanan maksimal dari RSUD. Hal itu ditunjukkan dengan alokasi anggaran untuk operasional RSUD sebesar Rp 24 miliyar belum maksimal. Sebab Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang didapatkan dari RSUD baru sekitar 10 persennya saja.
Yang penting tambah H Irwan bagaimana meningkatkan RSUD. Selain meningkatkan infrastruktur, Pemkab juga sedang berusaha melengkapi ketersediaan dokter. Bagaimana nantinya Pemkab Meranti menyiapkan gedungnya dulu, peralatan dan setelah itu meningkatkan kualitas dokter. "Peralatan kita di RSUD ini seharga ratusan milyar, Kemudian kita akan meningkatkan kualitas dokter dan kualitas pelayanan," ujarnya.
Selain itu juga Pemkab Meranti kita bekerjasama dengan Rumah Sakit (RS) Swasta dari Malaysia untuk membuka klinik instalasi di RSUD Kepulauan Meranti. Tentunya, Instalasi dengan pelayanan terbaik. Sehingga nantinya dalam jangka panjang tidak perlu lagi pasien di Kepulauan Meranti dirujuk. "Klinik instalasi yang bekerjasama dengan RS Swata ini khusus kelas premium. Sehingga nantinya masyarakat di Kepulauan Meranti yang membutuhkan pelayanan terbaik dengan harga yang lebih mahal bisa dilayani di RSUD," terangnya.
Irwan menuturkan RSUD yang dikelola Pemkab untuk masyarakat kurang mampu nantinya dan instalasi yang dikelola RS swasta akan diperuntukkan bagi masyarakat yang mampu.
Direktur RSUD, drg Ruswita yang dikonfirmasi mengatakan bahwa PAD dari RSUD sampai dengan bulan oktober baru sebesar 2,1 miliyar. Sementara dalam mengatasi persoalan RSUD usulan untuk renovasi sudah dimasukkan. Dia berharap nantinya peningkatan tersebut dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Sementara itu untuk ketersediaan dokter sendiri Ruswita menyebutkan bahwa saat ini sudah cukup baik. Sejumlah dokter yang sudah ada diantaranya obgin sebanyak 2 orang, dokter bedah 2 orang, dokter anak 1 orang, THT 1 orang, Dokter spesialis jantung 1 orang dan dokter radiologi sebanyak 1 orang.
"Kita akan mengajukan berbagai perbaikan, sehingga infrastruktur RSUD bisa lebih baik. Karena untuk ruangan operasi sudah diperbaiki dan direnovasi. Sementara untuk memberikan perhatian kepada dokter saat ini insentif Dokter spesialis sudah ditingkatkan Rp 35 juta," ungkapnya.
Unit Instalasi yang akan diajak kerjasama untuk dibuka di RSUD yakni RS Penawar asal Johor Malaysia. Pihak RS Penawar yang hadir ke Selatpanjang untuk membicarakan hal itu kepada Pemkab yakni, dr Adnan Sulaiman. Ia (dr Adnan, red) menargetkan akan membuka klinik di RSUD Selatpanjang yakni pada awal tahun depan (2015). Nantinya akan selain membuka rawat inap, juga akan membuka apotik.
"Insya allah awal tahun depan kita sudah beroperasi. Selain klinik kita juga akan melayani rawat inap dan membuka apotik. Selain itu kita juga menyediakan dokter spesialis," katanya yang menyebutkan RS penawar ada sebanyak 2 unit dan sebanyak 40 unit cabang klinik di Seluruh malaysia.
Sementara itu selain menyediakan kelas premium, klinik penawar nantinya juga akan melayani masyakat yang tak mampu. Sehingga dengan keberadaan klinik penawar bisa meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di Kepulauan Meranti.(Rhd)
###
