PELALAWAN, UTUSANRIAU.CO - Pemerintah kabupaten (Pemkab) Pelalawan menggelar puncak pelaksanaan Hari kesehatan Nasional (HKN) ke 50 serta Hari menanam pohon Indonesia (HMPI), Kamis kemarin (20/11).
Kegiatan yang dipusatkan di Taman Rekreasi Kreatif (depan kantor Bupati Pelalawan,red) kecamatan Pangkalan Kerinci ini, dibuka langsung oleh Bupati Pelalawan HM Harris.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Ketua DPRD Pelalawan Nasaruddin SH MH beserta seluruh anggota DPRD Pelalawan, Sekretaris daerah
kabupaten Pelalawan Drs H Tengku Mukhlis MSi, Unsur Forkompimda Pelalawan, Kepala Dinas/Badan, Camat Se-kabupaten Pelalawan, dan
para undangan lainnya.
Dalam sambutan Menteri Kesehatan RI Prof Dr dr Nila Farid Moelok SpM (K) yang dibacakan Bupati Pelalawan HM Harris mengatakan, bahwa
peringatan HKN Ke-50 atau ulang tahun emas HKN tahun 2014, merupakan momentum yang harus dimanfaatkan untuk meningkatkan tekad dan
semangat untuk lebih memberi makna pada masyarakat akan pentingnya kesehatan.
"Pasalnya, agenda pembangunan kesehatan tahun 2015-2019 mewujudkan akses dan mutu pelayanan kesehatan yang semakin mantap, yang
berarti bahwa setiap orang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan, ditempat pelayanan kesehatan yang terstandar, dilayani
tenaga kesehatan yang kompenten, menggunakan standar pelayanan, dengan biaya yang terjangkau serta mendapatkan informasi yang
akurat atas kebutuhan pelayanan kesehatannya. Sedangkan pelaksanaan HKN periode emas ini mengambil tema " Indonesia Cinta Sehat,
Sehat Bangsaku, Sehat Negeriku" guna menjadikan budaya hidup sehat sebagai bagian keseharian hidup bangsa dan diharapkan dapat
menjadikan masyarakat Indonesia yang bermartabat," terang Bupati Pelalawan.
Diungkapkan Mantan Ketua DPRD Pelalawan dua periode ini, bahwa untuk mewujudkan hal tersebut, maka pembangunan kesehatan harus
dijadikan investasi negara khususnya dalam menopang peningkatan indeks pembangunan manusia, bersama dengan pendidikan dan pendapatan
perkapita.
"Untuk itu, sebagai investasi, maka orientasi pembangunan kesehatan harus lebih didorong kepada aspek-aspek promotif dan preventif
tanpa melupakan aspek kuratif rehabilitasi," bebernya.
Selain itu, sambung Harris, pendekatan sasaran pokok pembangunan kesehatan yakni pada ibu hamil, bayi dan balita, anak usia sekolah
dan remaja, pasangan usia subur serta usia lanjut khususnya di daerah populasi tinggi, terpencil, perbatasan, kepulauan dan rawan
bencana.
"Namun demikian, tentunya diperlukan keterlibatan aktif dari akademisi, komunitas, pelaku usaha dan pemerintah sebagai satu kesatuan
team work sebagai bentuk tanggung jawab bersama akan masa depan bangsa, khususnya kualitas sumberdaya manusia yang harus mampu
bersaing dengan bangsa atau negara lain. Kemudian, pola kepemimpinan perlu berubah dari pasif menjadi aktif merespon dan
mengantisipasi persoalan kesehatan. Serta tata kelola program dan administrasi terus menerus kita tingkatkan kearah yang lebih baik,
melalui sinergitas antara pusat dan daerah, satu kesatuan siklus manajemen yakni perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pemantauan
dan evaluasi sampai pada pertanggungjawaban serta pengadministrasiannya. Dan saya tentunya percaya jika hal ini dilakukan dengan
sungguh-sungguh, maka kita akan mampu mencapai hasil yang baik dalam kurun waktu 5 tahun" paparnya.
Sementara itu, dalam sambutan Menteri Kuhatanan RI Dr Ir Siti Nurbaya Bakar MSc yang disampaikan Bupati mengatakan, bahwa untuk
mendorong masyarakat mewujudkan Indonesia hijau yang bersinergi dengan upaya mencegah laju deforestasi, maka gerakan penanaman 1
milyar pohon dinilai telah berhasil dilakukan diseluruh wilayah Indonesia. Pasalnya, keberadaan hutan, senantiasa berkaitan erat
dengan isu-isu strategis yang terjadi yakni perubahan iklim dan pemanasan global, ketahanan pangan, energi dan air, pertumbuhan
penduduk dan kemiskinan serta daya dukung baik pertumbuhan berkelanjutan.
"Dan dalam mendukung hal tersebut, maka hutan telah memberikan kontribusi yang cukup besar dalam penyediaan pangan bagi masyarakat.
Dan hal inilah yang menjadi prioritas Kemenhut pada masa saat ini dan kepdepannya," ujarnya.
Ditambahkan Mantan Ketua Asosiasi DPR se - Indonesia ini, selain menggelar dua peringatan nasional tersebut (HKN dan HMPI,red),
pihaknya juga menggelar pelaksanaan restocking ikan di danau Kajuik di kecamatan Langgam yang diserahkan secara simbolis di ruang publik kreatif di kecamatan Pangkalan Kerinci.
"Kegiatan ini dilakukan agar dapat melestarikan lingkungan, karena ikan merupakan kebutuhan pangan yang berprotein bagi masyarakat.
Untuk itu, maka lingkungan perairan juga harus terus dijaga agar sumber daya perikanan terus stabil dan berkelanjutan, disamping
untuk melestarikan keanekaragaman sumberdaya ikan diperairan umum, salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan penebaran bibit
ikan ke sungai lapas. Jadi, saya harap masyarakat agar tidak menangkap ikan dengan mengunakan tuba, sentrum, pestisida, bahan
peledak yang dapat merusak lingkungan," tutupnya. (ur2)
###
