CANBERRA, UTUSANRIAU.CO - Australia tengah memetakan arus air laut untuk mengetahui arah hanyutnya puing pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH370. Pemetaan ini untuk memastikan kemungkinan puing MAS MH370 karam ke suatu daratan tertentu.
Analisis awal menunjukkan bahwa puing pertama dari MH370 bisa saja mencapai wilayah pantai Sumatera Barat, selang 123 hari setelah hilangnya pesawat tersebut. Namun sejauh ini, belum ada satu pun puing pesawat yang ditemukan.
"Kami tengah mengerjakannya ... untuk melihat apakah kami bisa mendapat perkembangan model arah hanyutnya puing untuk area yang lebih luas, di mana ada kemungkinan puing tersebut terbawa ke daratan," ucap koordinator pencarian MH370, Peter Foley, seperti dilansir Reuters, Rabu (26/11/2104).
Foley menyebutkan, pusat pencarian menerima laporan sedikitnya sekali seminggu soal keberadaan puing-puing yang terbawa ke pantai Australia, namun sejauh ini belum ada yang dikonfirmasi berasal dari MH370.
Pemetaan arus air laut ini melengkapi pencarian permukaan dan pencarian bawah laut yang terus dilakukan hingga kini. Pencarian bawah laut melibatkan beberapa kapal canggih untuk mencari keberadaan puing pesawat di dasar lautan.
Tim ahli yang terlibat pencarian MH370 memperkirakan bahwa tempat peristirahatan terakhir MH370 berada di dekat '7th arc' yang merupakan lengkung yang membentang dari titik sejauh 1.000 kilometer dari Exmouth, Australia Barat, hingga ke titik sejauh 2.000 kilometer dari Perth.
Lebih dari 6.900 kilometer persegi dasar lautan telah disisir untuk mencari keberadaan MH370 yang membawa 239 penumpang dan awak saat menghilang pada 8 Maret lalu. (detiknews.com)
