Dolar Diramal Bisa Sentuh Rp 10.000 di Akhir Tahun

Dolar Diramal Bisa Sentuh Rp 10.000 di Akhir Tahun

Jakarta, utusanriau.co - Rupiah diprediksi bakal terus menujukkan taringnya di tahun ini. Bahkan dolar AS bisa terus turun hingga mencapai Rp 10.000. Harga beberapa komoditas ekspor Indonesia yang mulai naik menjadi salah satu alasannya.

Demikian diungkapkan Ekonom sekaligus Peneliti Indonesia Research and Strategic Analysis (IRSA) Faisal Basri saat acara media briefing bersama Asian Agri di Gedung Annex, Wisma Nusantara, Jakarta, Rabu (19/2/2014).

"Akan berada di angka Rp 10 ribuan sampai akhir 2014, jadi saya agak terganggu kalau ada yang bilang rupiah menguat terlalu cepat, kan ekspor kita naik," tegasnya.

Faisal menyebutkan, paling tidak ada 3 hal yang bisa membuat mata uang garuda itu kembali bersinar.

Pertama, harga beberapa komoditas ekspor Indonesia mulai menunjukkan kenaikan, di antaranya minyak sawit, kopi, cokelat, dan tembaga. Kenaikan ini sejalan dengan penguatan ekonomi dunia. Lewat penguatan ini, diharapkan nilai ekspor Indonesia bakal naik tahun ini.

"Normal-normal saja kalau rupiah sekarang menguat, harga komoditas baik, ekspor baik, CPO juga baik, makin banyak negara yang beli energi murah," katanya.

Faktor kedua, dari sisi pariwisata, arus wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia berpeluang naik tahun ini, akibat ketegangan di Thailand. Diperkirakan, tahun ini jumlah turis mancanegara ke Indonesia mencapai 9 juta orang.

"Efek dari Thailand yang mengalihkan liburan ke Indonesia dan industri makin banyak pindah ke Indonesia, tercermin dari penurunan impor kendaraan Fortuner dan vios yang tadinya produksi di Thailaind, tahun ini akan pindah ke Indonesia," ujar Faisal.

Faktor terakhir, terkait pemilu yang bakal menopang meningkatnya perekonomian masyarakat karena banyaknya parpol yang mulai gencar berbelanja atribut pemilu.

"Banyak parpol bikin atribut, itu meningkatkan ekonomi masyarakat. Pemilu itu menarik bagi turis, bayangkan saja ada Roma Irama," pungkas Faisal.
(detiknews.com)

Berita Lainnya

Index