Bengkalis, utusanriau.co - Kesyahbandaran dan Otorika Pelabuhan wilayah hukum Kab. Bengkalis telah menerima data dari Kementerian Perhubungan dan Dirjen Perhubungan Laut (Kemenhub-Dirjenhubla) perihal tentang bahaya cuaca ektrim dalam menindak lanjuti peringatan dini dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Data cuaca ekstrim akan terjadi gelombang laut di Perairan Indonesia yang telah diterima tersebut diperkirakan 2-3 meter yang akan terjadi diperairan Aceh, Kep. Riau, Jambi, Bangka Belitung, Selat Karimata, Samudra hindia Selatan jawa Tengah, Perairan Kalimantan Bagian Barat, Perairan Ambon, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Laut Serang, Laut Buru, Laut Banda, Laut Plores, Laut Aru, Laut Timika, Laut Arafura, Perairan Yos Sudarso, Perairan Merauke, Perairan Nabire, Teluk Cindrawasih.
Cuaca Ekstrim yang diperkirakan gelombang laut mencapai 3-4 meter akan terjadi dilaut Natuna, Perairan Kep. Natuna, Kep. Anabas, Laut Maluku Bagian Utara, Perairan Halmahera, Perairan Kep. Raja Ampat, Perairan Sorong, Perairan manukwari.
Selanjutnya, cuaca ektrim diperkirakan tinggi gelombang laut mencapai 4-5 meter akan terjadi di laut China Selatan, Perairan Kep. Sangiheta Laut, Perairan Pulau Morotai, Samudra Bagian Utara Kep. Talaut hingga Samudra Pasifik bagian utara Halmahera, Samudra Pasifik bagian Utara Biak
Hal itu disampaikan Kesyahbandaran dan Otorika pelabuhan wilayah hukum Kab. Bengkalis M. Fikri melalui Kepala Tata Usaha Syafrzal, Sabtu (1/3/2014) pagi pada utusanriau.co bahwa dengan prakiraan cuaca ektrim yang kemungkinan dengan tiba tiba akan terjadi terjadi tersebut menghibau pada setiap Unit Pelabuhan Terpadu (UPT) agar sebelum memberangkatkan kapal perlu memperhatikan dulu situasi cuaca demi untuk keselamatan penumpang.
Saat disinggung asap akibat karhutla yang masih menyelimuti perairan di Kab. Bengkalis Syafrizal menjelaskan setakat ini,masih masuk katagori aman dalam pelayaran, lantaran kapal penumpang yang berangkat atau kembali ke Bengkalis, dalam dan luar negeri itu, semuanya sudah terpasang Global Positioning System (GPS).
“Alat GPS itu dapat memantau jarak pandang saat kapal melakukan keberangkat, jadi dengan adanya alat GPS itu jika didepan ada kapal lain dapat terdektisi dan dapat menghindari terjadinya kabrakan, karena GPS yang terpasang ditiap kapal penumpang itu dapat memantau hingga 40 mil, “terang Syafrizal. (bp)
###
