MERANTI, UTUSANRIAU.CO - Bandaraya adalah salah satu dusun dari 4 dusun yang ada di desa Sokop Kecamatan Rangsang Pesisir kabupaten Kepulauan Meranti. Di dusun ini ada 63 KK. Kalau kita membayangkan sekolah yang biasanya memiliki ruang belajar dan beratap serta memiliki sarana dan prasarana yang cukup maka lain halnya dengan dusun Bandaraya ini.
Dusun yang terpisah cukup jauh dari desa ini cukup sulit mengakses pendidikan. Dengan memanfaatkan balai pertemuan sebagai ruang belajar yang terdiri dari 54 anak ini dibentuk Lokal Jauh.
Namun alangkah terkejutnya ketika data yang ditemukan bahwa anak-anak didik tersebut usianya cukup jauh dari usia seharusnya untuk tingkat kelas 1 dan kelas 2. Data yang kita temukan anak usia 12 tahun duduk di kelas 2 dan usia 14 tahun duduk di kelas 1.
Kondisi ini dilatarbelakangi karena belum dapat membaca, menulis dan menghitung. Maka dari itu di tahun ini bersama dengan Yayasan Dompet Dhuafa memutus ketidakberdayaan masyarakat terkait pendidikan lewat Sekolah Literasi Indonesia membentuk sekolah Non-Formal.
Lahan yang ada di sekitar pemukiman ini dijadikan lahan untuk mendirikan bangunan sebagai sarana belajar anak-anak dengan bentuk sekolah Non-formal yang mana akan dilakukan pembelajaran untuk anak-anak yang Putus atau usia yang tidak sesuai dengan tingkatan kelas seharusnya.
Maka di sekolah Non-formal ini akan dilakukan pembelajaran untuk mengikuti ujian paket A, paket B dan bahkan paket C.
###Dan besar harapan Yayasan Dompet Dhuafa anak-anak didik ini nantinya yang akan meneruskan dan mampu memutus rantai kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan memanfaatkan potensi alam yang tersedia melalui pendidikan.
Terkait akan dibangun sekolah Non-Formal ini masyarakat melakukan kegiatan gotong royong bulanan kali ini dengan membersihkan lahan yang akan didirikan bangunan sekolah.
"Ini memang kegiatan Rutin kami bu setiap tanggal 17 untuk melakukan gotong royong. Tapi kalau biasanyakan membersihkan jalan yang disana itu kan ada yang terletak nama-namanya. Tapi kali ini kami akan membersihkan yang akan dibangun ruang kelas nantinya bu," ujar pak Nadi sebagai Kepala Dusun Bandaraya ini.
(17/02/2016 jam 08.30) dalam kegiatan gotong rotong. Antusias warga begitu luar biasa. Panasnya terik matahari tak menjadi halangan bagi mereka untuk bekerja. Debu yang berhembus menghampiri tubuhnya pun tak dihiraukan. Keingin untuk kemajuan anak-anak mereka ini sungguh besar.
Semangat membentang kebaikan lewat Sekolah Literasi Indonesia Bersama Sekolah Guru Indonesia.*
Penulis:
Siti Kurniawati
Guru Konsultan-Dompet Dhuafa
