Kunci kekuatan bangsa itu ada pada manusianya. Pendidikan adalah soal interaksi antar manusia. Interaksi antara pendidik dan peserta didik, antara orang tua dan anak, antara guru dan murid, serta antara lingkungan dan para pembelajar. Guru adalah inti dari proses pendidikan. Guru menjadi kunci utama kualitas pendidikan.
Guru menjadi salah satu faktor menentukan dalam konteks meningkatkan mutu pendidikan dan menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas karena guru adalah garda terdepan yang berhadapan langsung dan berinteraksi dengan siswa dalam proses belajar mengajar. Mutu pendidikan yang baik dapat dicapai dengan guru yang
profesional dengan segala kompetensi yang dimiliki.
Tugas utama seorang guru adalah mendidik diri sendiri. Mendidik diri bagaimana menjadi pribadi dengan sejuta arif dan memiliki karakter seorang teladan kapan saja dan dimana saja. Selalu belajar bagaimana menjadi guru yang menginspirasi ketika manjadi fasilitator dan motivator bagi siswa. Belajar bagaimana menanamkan nilai-nilai keluhuran di dalam kepribadian anak dengan senantiasa memperbaiki akhlak dan menerapkannya di dalam adab mengajar dan mendidik siswa.
Jangan hanya fokus pada infrastruktur dan kesejahteraan. Sesungguhnya kualitas infrastruktur dan kesejahteraan kehidupan sebuah bangsa hanyalah pantulan dari kualitas manusianya. Soal guru adalah soal masa depan bangsa. Di dalam ruang kelas ada wajah masa depan Indonesia. Para guru adalah kelompok yang paling awal tahu
potret masa depan dan gurulah yang bisa membentuk potret masa depan bangsa Indonesia.
Cara sebuah bangsa memperlakukan gurunya adalah cermin cara bangsa memperlakukan masa depannya. Ya, penyesuaian kurikulum itu penting, tetapi lebih penting dan mendesak adalah menyelesaikan masalah-masalah terkait dengan guru.
Guru merupakan ujung tombak. Kurikulum boleh sangat bagus, tetapi akan mubazir andai disampaikan oleh guru yang dihimpit sederetan masalah. Tanpa penyelesaian masalah-masalah seputar guru, kurikulum hampir tidak ada artinya.
Guru juga manusia biasa, dengan plus-minus sebagai manusia, guru tetap kunci utama. Seorang murid menyukai pelajaran bukan sekadar karena buku atau kurikulumnya, Mengutip ajaran Ki Hajar Dewantara, guru yang dengan efektif dan efisien mengembangkan karakter siswa adalah mereka yang ing ngarsa sung tuladha (di depan guru berperan sebagai teladan/memberi contoh), ing madya mangun karsa (di tengah-tengah peserta didik guru membangun prakarsa dan bekerja sama dengan mereka), tut wuri handayani (di belakang guru memberi daya semangat dan dorongan bagi peserta didik).
Ajaran Bapak Pendidikan kita tersebut jika mampu diterapkan dengan tulus oleh seorang guru maka akan tercipta guru yang ‘purnama’. Guru yang purnama dalam mendidik, guru yang purnama dalam mengelola peranannya dalam mengajar, guru yang purnama dalam menggandeng masyarakat bagaimana menyikapi kabut asap di dunia pendidikan. Guru purnama inilah yang akan memberikan pendidikan dengan berbagai macam warna makna.
Penulis :
Kitty Andriany, S.Pd.
Guru Konsultan Sekolah Guru Indonesia Dompet Dhuafa
