PEKANBARU, UTUSANRIAU.CO - Pasca Lebaran Idul Fitri ini, beberapa tumpukan sampah di Kota Pekanbaru ini, kembali menggunung lagi. Penyebabnya, karena tidak diangkut dan volume sampah yang dibuang masyarakat bertambah banyak.
Kondisi ini tentunya membuat masyarakat kembali mengeluhkannya lagi. Apalagi sebelumnya, tumpukan sampah juga sempat menghebohkan warga, karena pekerjanya mogok. Karena kondisi ini, Ketua Fraksi Gabungan DPRD Pekanbaru Said Usman Abdullah meminta, agar penanganan sampah ini bisa dikelola secara maksimal.
Pengelolaan yang kini ditangani Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Pekanbaru, tidak akan bisa maksimal, mengingat minimnya dana untuk pengelolaan sampah tersebut. Sebab, di DKP sendiri anggaran pengelolaan sampah ini hanya untuk 4 kecamatan, dari 12 kecamatan yang ada di kota ini.
Sementara 8 kecamatan lainnya, dikelola pihak ketiga (PT MIG yang kontraknya sudah diputuskan). Untuk anggaran pengelolaan pihak ketiga tersebut, masih tersisa, pasca kontrak PT MIG sudah diputuskan.
Karena itu, dewan meminta agar kelanjutan pengelolaan sampah ini benar-benar dicarikan jalan keluarnya secepatnya. Pemko harus serius menemukan alternatif penanganannya, sehingga sampah tidak menumpuk lagi. Sebab jika tidak, maka tumpukan sampah terus menerus tidak akan teratasi.
"Kalau memang harus dilanjutkan kontrak dengan pihak ketiga, harus transparan. Lelangnya harus terbuka. Jangan asal-asalan saja seperti kemarin. Karena dampak sampah ini langsung dirasakan masyarakat. Jangan ada sistem coba-coba lagi,"katanya. tpc
###
