PEKANBARU,UTUSANRIAU.CO -- Kementerian Lingkungan Hidup (LH) Republik Indonesia (RI) telah menurunkan tim lapangan untuk mengidentifikasi keterlibatan perusahaan dalam terjadinya Kebakaran hutan dan Lahan, hasilnya 23 perusahaan diduga terlibat dan akan dilakukan identifikasi lebih mendalam lagi.
Hal itu ditegaskan Menteri Lingkungan Hidup Prof DR Balthasar Kambuaya MBA, kepada wartawan usai membuka acara Rapat koordinasi pengelolaan lingkungan hidup ekoregion sumatera 2014, di gedung daearh kediaman Gubernur Riau, Senin (21/4/14).
"Investigasi yang dilakukan tim kita itu terhadap 43 perusahaan, hasilnya sebanyak 23 perusahaan kita identifikasi terlibat dalam aktifitas Karhutla ini, namun demikian, kita akan terus lakukan investigasi yang lebih mendalam lagi, termasuk dengan akan mendatangkan tim ahli," jelas Balthasar.
Dia juga menyebut bahwa jika nantinya memang terbukti, maka pihaknya akan mengajukan pencabutan izin terhadap perusahaan bersangkutan, karena dampak dari Karhutla itu memang sangat tidak baik bagi masyarakat dari berbagai kalangan.
"Tentu akan kita lakukan tindak lanjut dengan meminta izin perusahaan itu dicabut, jika izinnya berada di Kementerin LH, saya akan langsung cabut, untuk yang tidak akan disampaikan ke pihak terkait," tegasnya lagi.
Dikesmepatan itu, Balthasar juga menyampaikan bahwa terdapat tiga hal yang musti dilakukan dalam menangani Karhutla ini, pertama dengan melakukan pemadaman dini terhadap titik api yang dijumpai, jangan sampai ketika sudah meluas baru dilakukan upaya pemadaman.
"Berikutnya melibatkan masyarakat dalam melakukan pemadaman, masyarakat juga harus terus diberi informasi tentang bahaya terjadianya Karhutla, karena merekalah yang berada dibawah, sebagai bagian yang mengetahui jika terjadinya Karhutla," sebutnya.
Dan yang ketiga, Balthasar menegaskan agar pihak-pihak terkait penyebab terjadinya Karhutlan ini agar ditindak tegas. "Harus ada tindakan tegas, kalau tidak ini akan terus saja menghantui Riau dan daerah lainnya sepanjang tahun," pungkasnya.***(ris)
###
