Bengkalis, utusanriau.co - Perayaan Tahun Baru Imlek 2565 M/0214 di Kota Bengkalis, memang boleh dikatakan sepi dan tidak terlihat semeriah pada tahun tahun sebelum.
Sebab, pada tahun sebelumnya, jika warga tionghoa merayakan Imlek identik dengan mengadakan berbagai acara hiburan, untuk merayakan tahun baru mereka dan anak anak muda mereka melakukan pawai keliling kota, namun untuk tahun ini belum ada tanda tanda kesana.
Menurut Along, salah satu warga tionghoa, Sabtu (1/2/14) siang mengakui bahwa tahun baru Imlek tahun ini merupakan tahun baru berbeda ditahun sebelum-sebelumnya.
"Tahun baru Imlek kali ini memang benar benar terasa sepi, coba bayangkan saja penghasilan kedai saya ini merosot drastis hingga 80% dibanding tahun sebelumnya saat menghadapi Imlek, dan meriahnya Imlek dtahun ini hanya karena terlihat ada lampion yang bergantungan dijalan raya dan perumahan saja, "katanya.
Menurut Along, sebagai pedagang sembako ini mengatakan bahwa sepinya tabun baru bagi mereka itu diantara penyebabnya ada beberapa jenis sembako yang naik harganya, sehingga untuk persediaan bahan dagangan mengalami kemerosotan, "dan ini juga berdapak pada konsumen, mereka juga mengurangi perbelanjaan, "ungkapnya.
Dalam kondisi ini, Along berharap pada Pemerintah setempat untuk lebih cepat tanggap dengan harga sembako, "karena kita tahu, jika sembako naik secara otomatis pengeluaran juga makin meningkat, sedangkan penghasilan tidak pernah bertambah, jadi inilah salah satu sebabnya Imlek tahun ini tidak semeriah dibanding tahun sebelumnya, "ujar Along menjelaskan. (bp).
###
