Kampar,utusanriau.co - Dalam hal penampilan musik tradisional secara nonstop demi mengejar rekor MURI, pihak MURI memberikan Dua alternatif kepada panitia agar tidak menganggu waktu sholat.
"Untuk tidak mengganggu waktu sholat, pihak MURI memberikan 2 alternatif yakni aktivitas Calempong dapat dihentikan setiap adzan dan sholat atau tetap dilaksanakan oleh salah seorang dengan intensitas ritme dan suara yang disesuaikan dengan kondisi saat ibadah," ujar Ketua Panpel Hari Jadi Kabupaten Kampar ke 64 tahun 2014, Sabtu (01/02/2014) malam, kemarin.
Asisten III Setda Kampar ini menambahkan bahwa selaku panitia, ia memilih alternatif pertama dengan menggantikan waktu yang dipergunakan untuk istirahat pada waktu adzan dan sholat yang secara totalitas pagelaran tersebut tidak boleh kurang dari 72 jam 64 menit.
Yang pasti lanjut Nurahmi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kampar terus mendukung seni budaya kampar sehingga nantinya akan menjadi icon dinegeri sendiri agar dicintai masyarakatnya serta icon sebagai kebanggaan masyarakat Kampar. (Af)
.jpg)
