Kabut Asap Semakin Pekat, Hotspot Bertambah

Kabut Asap Semakin Pekat, Hotspot Bertambah
Kabut Asap Semakin Pekat, Hotspot Bertambah###

UTUSANRIAU.CO, RENGAT - Kabut asap yang terjadi akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) semakin pekat diatas udara Inhu. Bau udara bekas kebakaran semakin terasa membuat sesak pernapasan.

"Hari ini (Kamis red) keadaan udara Inhu semakin pekat dan udara terasa panas menyengat. Bahkan bau udara terasa bekas kebakaran dan apabila dibisap membuat sesak pernapasan," ungkap Murib salah seorang masyarakat kota Lirik Kab Inhu, Kamis (12/9).

Diungkapkanya saat ini istrinya sudah mengalami batuk-batuk serta juga badannya panas. Selain itu juga susah untuk bernapas dengan laga akibat bau asap yang terasa seperti bekas kebakaran.

Untuk memadamkan titik api penyebab asap, Satgas Kantor Penanggulangan Bencana Daerah (KPBD) Inhu harus berjibaku memadamkan api sampai malam.

Kepala KPBD Inhu, Agus Widodo kepada wartawan  Kamis (12/9) mengatakan, saat ini titik panas di Inhu terus meningkat dibanding kemarin. Rabu (11/9) kemari terpantau 25 hostpot, namun Kamis ini bertambah menjadi 26 hostpot.

Daerah terparah karhutla berada di Desa Seko Lubuk Tigo (Seluti) Kecamatan Lirik dengan luas lahan terbakar mencapai 63 hektare. Satgas KPBD Inhu sejak seminggu terakhir dari pagi hingga malam terus berjibaku memadamkan api.

Sementara di Desa Pulau Gelang, Kecamatan Kuala Cenaku, api mulai padam. Saat ini, Satgas KPBD Inhu masih berjuang memadamkan api agar tidak makin meluas ke lahan lainnya. Karhutla seluas 63 hektare di Desa Seluti Lirik yang terbakar merupakan lahan gambut milik masyarakat. 

Kesulitan melakukan pemadaman karena sumber air susah akibat musim kemarau panjang. KPBD Inhu sudah meminjam alat pemadaman dari BNPB Provinsi Riau di Pekanbaru untuk menambah peralatan. **das

###

Berita Lainnya

Index