TEMBILAHAN,UTUSANRIAU..CO -- Masyarakat Desa Bekawan yang terkena bencana angin puting beliung menyesalkan lambannya pemerintah daerah Indragiri Hilir (Inhil) turun ke lokasi untuk memberikan dan mengkoordinir bantuan untuk para korban.
Parahnya lagi, sampai Senin pagi (16/6/2014) hanya Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Inhil yang sampai ke lokasi dan itupun hanya untuk menyerahkan bantuan pemerintah dan kemudian langsung kembali ke Tembilahan.
Padahal, para korban musibah puting-beliung masih memerlukan arahan dan pimpinan dalam mengatur suasana yang tidak menentu seperti tempat tinggal sementara para korban.
Keluhan tersebut disampaikan warga korban musibah angin puting beliung di lokasi, yang menurut mereka kepedulian para pemimpin daerah terhadap bencana yang mereka rasakan dinilai sangat kurang.
“Kita diperlukan saat kebutuhan para pemimpin itu mendesak, sedangkan ketika kita yang harus membutuhkan, mereka seolah tidak pernah ada dan entah dimana, sebanyak itu para pejabat di Pemkab Inhil, sampai sekarang (Senin pagi, 16/6-red) tidak ada yang sampai ke lokasi musibah, “ ungkap Yanto, seorang warga Desa Bekawan, Senin (16/6/2014).
Bantuan dari Pemkab Inhil yang diserahkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Inhil, Yusfik, berupa peralatan dapur, selimut dan bahan makanan memang sudah sampai di lokasi pada Minggu (15/6/2014).
Data terakhir, dalam musibah ini sebanyak 30 rumah rusak parah dan tidak bisa dihuni lagi, 48 rusak ringan seperti rusak bagian atap dan miring.
"Akibatnya, sebanyak 96 kepala keluarga (KK) dan 431 jiwa harus menumpang di rumah keluarganya, " sebutnya.
Para korban mengakui sampai saat ini belum menerima bantuan apappun, khususnya bantuan bahan makanan. Padahal, akibat kejadian ini, terutama yang rumahnya langsung ambruk tidak ada lagi peralatan masak dan memang tidak bisa memasak.
"Belum ada bantuan yang kami terima sampai saat ini," sebut Rini (30) yang ikut para warga setempat menggalang bantuan di depan pasar desa.
Tindakan responsif ini hanya digalang warga yang peduli dengan langsung mendrop bantuan berupa indomie dan nasi bungkus. (zul)
