UTUSANRIAU.CO - Pihak Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam (BBKSDA) Riau, telah selesai melakukan proses bedah bangkai (Nekropsi) terhadap gajah yang ditemukan mati di Bengkalis.
Gajah nahas itu ditemukan mati di perkebunan warga, Dusun Kayu Api, Desa Koto Pait Beringin, Tualang Muandau, Bengkalis. Dengan hasil kuat dugaan mati akibat tersentrum listrik PLN. Proses Nekropsi ini dipimpin drh Danang, yang melakukan pengecekan ke lokasi pada Jumat (10/12/2021) lalu di kutip dari laman mediacenter.riau.go.id.
Plt Kepala Balai Besar KSDA Riau, Fifin Arfiana Jogasara, dalam keterangannya, Selasa (13/12) mengatakan, dari hasil identifikasi, didapat bahwa gajah tersebut berjenis kelamin betina. Dengan usia kurang lebih 25 tahun.
Kemudian, gajah tersebut merupakan induk dewasa caling hanya terdapat pada bagian sebelah kiri dan merupakan bagian dari sub populasi gajah Giam Siak Kecil.
Fifin mengungkapkan, dari laporan tim medis yang turun bahwa dari pemeriksaan fisik bagian luar tidak ditemukan tanda tanda keracunan atau kekerasan. Kemudian, kondisi bangkai sudah mengalami kaku mayat dan terdapat timbunan gas pada bagian perut dengan posisi rebah pada bagian kanan.
Kemudian, pada bagian rongga mulut terutama lidah serta langit - langit rongga mulut (palatum durum, palatum mole) ditemukan luka melepuh/terbakar dengan penampang yang luas, pada pemeriksaan organ dalam semuanya terlihat normal.
Selanjutnya, pantauan tim medis melihat dari kondisi/ukuran uterus/rahim yang belum kembali ke ukuran semula (involusi uteri) serta kondisi ambing (kelenjar susu) yang masih berproduksi/menyusui.
“Tim medis mengindikasikan bahwa individu tersebut memiliki anak,” jelas Fifin.
Dari hasil pemeriksaan tim medis itu, bahwa penyebab kematian Gajah diduga karena tersengat aliran listrik PLN. Hal ini diperkuat dengan adanya luka melepuh pada rongga mulut.
“Jadi indikasinya gajah tersebut mengginggit kabel PLN serta ditemukan adanya bekas gigitan pada kabel PLN tersebut,” terang Fifin.
Tindakan selanjutnya, paska dilakukan proses Nekropsi. Tim dilapangan langsung melakukan proses penguburan bangkai gajah dikuburkan di areal perkebunan tempat ditemukannya satwa tersebut.
Disisi lain, jelas Fifin, untuk anak gajah yang mati diketahui terpantau 4 hari yang lalu dalam kelompok gajah Giam Siak terdapat 2 anakan gajah yang selalu bersama.
“Dimungkinkan terdapat satu indukan lain yang dapat membantu menyusui anak gajah yang mati tersebut. Tim Balai Besar KSDA Riau bersama RSF-HIPAM akan menelusuri lebih lanjut,” pungkasnya.**mcr
