UTUSANRIAU.CO, PELALAWAN - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau telah melakukan pengosongan area sejauh 5 kilometer di sekitar lokasi serangan harimau sumatera di PT Arara Abadi, Pelalawan.
Langkah ini diambil untuk mengidentifikasi harimau pelaku serangan yang diduga masih remaja. Kepala BBKSDA Riau, Genman Suhefti Hasibuan, melalui Kabid Wilayah Satu Hansen Siregar menyatakan, meskipun harimau tidak ditemukan lagi, tim memasang kamera jebak untuk pemantauan lebih lanjut.
Kejadian serangan terjadi pada Sabtu (17/08/2024) terhadap Dani (40), seorang pekerja di Distrik Merawang, Camp Pelun B, Desa Pulau Muda. Dani mengalami luka robek di kepala diduga akibat cakaran harimau.
Lokasi camp pekerja, yang terletak di kawasan Hutan Tanaman Industri (HTI), dinilai tidak layak dan berada di kantong habitat harimau sumatera.
Kepala Bidang Humas Polda Riau, Kombes Pol Anom Karbianto, mengonfirmasi luka serius pada korban.
Akademisi dan Aktivis Lingkungan, Zainal, mengecam kejadian tersebut, dan mendesak perusahaan serta pihak terkait untuk bertanggung jawab.
Zainal juga meminta pemerintah memberikan sanksi yang sesuai dan memastikan perlindungan serta bantuan untuk korban.**rls/Edward Pangaribuan