Indonesia Percepat Pengurangan Emisi GRK, Menteri LHK Kunjungi PT Musim Mas untuk Tinjau Teknologi Penangkap Metana

Indonesia Percepat Pengurangan Emisi GRK, Menteri LHK Kunjungi PT Musim Mas untuk Tinjau Teknologi Penangkap Metana
Indonesia Percepat Pengurangan Emisi GRK, Menteri LHK Kunjungi PT Musim Mas untuk Tinjau Teknologi Penangkap Metana

UTUSANRIAU.CO, PELALAWAN - Menteri Lingkungan Hidup sekaligus Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Hanif Faisol, didampingi Pj Bupati Pelalawan Dr. Jhon Armedi Pinem, ST MT, mengunjungi PT Musim Mas di Kabupaten Pelalawan, Riau, pada Sabtu (23/11/2024).

Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam menyusun roadmap pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK), khususnya terkait metana yang dihasilkan industri kelapa sawit.

Hanif Faisol menekankan pentingnya pengelolaan metana untuk mendukung upaya mitigasi perubahan iklim di Indonesia. Dalam kesempatan tersebut, ia memuji penerapan teknologi penangkap metana (methane capture) yang diterapkan PT Musim Mas di pabrik kelapa sawit mereka.

Teknologi ini mengubah gas metana yang dihasilkan dari limbah cair pabrik menjadi bahan bakar untuk pembangkit listrik, yang turut memberikan kontribusi dalam mengurangi emisi karbon.

"Dengan potensi metana yang sangat besar, sekitar 900 ribu ton per tahun dari produksi CPO di Indonesia, pengelolaan yang baik dapat mengurangi emisi setara 35 juta ton CO2. Kami sedang merumuskan regulasi untuk mempercepat penerapan teknologi ini di seluruh industri kelapa sawit," ujar Hanif Faisol.

Gunawan Siregar, Direktur Utama PT Musim Mas, menjelaskan bahwa perusahaan mereka telah menjadi pionir dalam penggunaan teknologi ini.

Gas metana yang tertangkap tidak hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik pabrik, tetapi juga untuk menyediakan energi bagi perumahan pekerja dan komunitas sekitar.

Fasilitas methane capture dengan kapasitas 1 megawatt, lanjut Gunawan, mampu menerangi hingga 1.600 rumah di pedesaan.

Kunjungan ini juga merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mempercepat penerapan teknologi penangkap metana di sektor industri, sekaligus mendukung pembentukan sistem iklim karbon yang lebih berkelanjutan melalui insentif kredit karbon.**

rls/Ep

Berita Lainnya

Index