BENGKALIS, UTUSANRIAU.CO - Warga dan pengguna jalan mengeluhkan debu jalan utama Bengkalis-Bantan. Kurang lebih 2 km panjangnya itu merupakan proyek tahun anggaran 2013 lalu tak jelas kapan dilanjutkan pengerjaanya.
Akibatnya para pengguna jalan terutama yang bersepeda motor terpaksa harus memakai masker penutup hidung, supaya tak menghirup debu yang berterbangan.
Disisi lain, sejumlah warga yang rumahnya di bibir jalan yang masih di timbus base harus rela berjibabu menyiram jalan tersebut, bila rumahnya tidak mau berdebu.
"Inilah akibatnya bang, saya harus menyempatkan waktu tiap harinya dengan menyiram jalan yang persis depan rumah, sebab kalau tak disiram bukan hanya debunya masuk diruang tamu, tapi debu akibat kendaraan berlalu lalang itu berterbangan masuk kedalam kamar dan dapur," ungkap Rapi, Senin (11/8/14) jelang siang.
Sementara itu, warga Bengkalis Agus, merasa malas pergi ke wilayah Kecamatan Bantan mengingat jalan yang masih timbunan base yang bersebu tersebut, bila tidak ada keperluan penting.
"Kalau tidak ada urusan penting, saya bersama keluarga malas ke Bantan dengan jalan berdebu akibat saat kendaraan melintas, apalagi kalau kita bersepeda motor yang didepannya ada mobil dengan kondisi tidak ada hujan seperti sekarang ini, memang tidak tahan pernafasan saya menghirup debu jalan tersebut, "paparnya. (bp)
###
