ROKAN HULU,UTUSANRIAU.CO -- Untuk antisipasi perambahan hutan dan kebakaran hutan, Dinas Kehutanan dan Perkebunan Rokan Hulu (Rohul) bentuk tim terpadu pattroli rutin di 12 kecamatan yang dianggap rawan dari 16 kecamatan se Kabupaten Rohul.
Menurut Kepala Dishutbun Rohul, Sugiyarno selasa (19/8/2014), pembentukan tim patroli dalam rangka untuk mengantisipasi perambahan hutan dan kebakaran hutan dan kebakaran hutan baik secara perorangan, kelompok, maupun perusahaan.
"Kita akan melakukan patroli rutin setiap minggu, bulan dan akan berkelanjutan secara terus menerus, sebernya tim pattroli kita sebelumnya sudah ada terbentuk, namun karena ada pergeseran jabatan di polres rohul sehingga pejabat baru belum mengetahuinya dan hari kita lakukan rapat koordinasi dengan anggota polres yang nanti juga akan berperan dan ikut serta melakukan pattroli kelapangan,"jelasnya.
Dia berharap dengan terbentuknya tim pattrolli terpadu ini mampu menurunkan aktivitas perambahan hutan dan kebakaran hutan dari kejadian sebelumnnya, karena tim yang selama ini yang sudah terbentuk tidak bekerja secara maksimal, "hal ini disebabkan karena keterbatasan anggaran untuk bisa sampai ke loakasi, namun dengan tim baru ini kita telah menganggarkannya untuk biaya transportasi dan biaya makan. " Jelas Sugiyarno.
Sementara perwakilan dari Polres Rohul, Brigadir Totok Nurdianto mengatakan, patroli rutin itu sistemnya akan melakukan pembinaan dan teguran tentang bahaya perambahan dan pembakaran hutan kepada masyarakat yang bereda di lokasi perambahan atau dilahan maupun masyarakat yang berada di kawasan hutan dan tidak ada tindakan hukum.
"Namun kita tetap lihat kondisi di lapangan jika hal ini membahayakan dan tidak mendengarkan teguran yang kita berikan sudah barang tentu akan dilakukan tindakan pidana atau keranah hukum sesuai dengan kesepakatan tim yang sudah terbentuk," tegas Totok.
"Kami siap melaukan tugas dengan melakukan patroli keliling yang dilakukan secara rutinitas dan berkelanjutan, dan kita dilapangan saat melakukan pattroli akan di bantu oleh polisi kehutanan," tambah Totok.(ar)
###
