PEKANBARU, UTUSANRIAU.CO - Kebakaran hutan dan lahan di Pulau Sumatera hingga hari ini, Kamis (18/9/2014) belum ada menunjukkan tanda-tanda mereda. Hal ini memicu terjadinya kabut asap hebat di sejumlah daerah termasuk di Riau.
Dari data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), titik panas (hotspot) hari ini di Pulau Sumetara terpantau mencapai 329 titik, dimana 29 berada di Riau.
Bahkan, visibility atau jarak pandang disejumlah wilayah di Riau masih terbatas. "Tadi pagi memang jarak pandang sangat terbatas, hingga mencapai 800 meter. Tetapi siang ini sudah kembali meningkat 1 kilometer, artinya untuk penerbangan masih bisa dilakukan,"ujar Kepala Bidang BNPB Pusat, Agus Wibowo dilansir halloriau.com, Kamis (18/9/2014).
Menurut Agus, jika kondisi Karhutla masih belum mereda, kemungkinan kabut asap masih akan berlangsung lama. Karena itu, pihaknya bersama TNI AU terus melakukan upaya pemadaman kebakaran dengan melakukan water boombing.
"Dua helikopter Sikorsky stanby di Lanud Pekanbaru sejak Maret lalu, keduanya secara rutin melakukan water boombing,"tuturnya.
Selain dua helikopter, pihaknya juga masih menunggu pesawat yang biasanya membantu melakukan Tekhnik Modifikasi Cuaca (TMC) atau membuat hujan buatan.
"Kemarenkan pesawat TMC dipindahkan ke Kalimantan, dan informasi yang kami dapat pesawat itu sedang dalam perbaikan, karena ada sedikit masalah. Kalau itu sudah selesai akan dikerahkan ke Riau,"tandasnya.
Untuk wilayah Riau sendiri katanya, selain disebabkan Karhutla di sejumlah Kabupaten Kota di Riau, kabut asap tebal saat ini disebabkan asap kiriman dari Sumsel.
"Dari pemantauan, arah angin masih dari selatan ke utara. Kita tahu titik panas terbanyak itu ada di Sumsel dan Jambi, makanya kabut asap tebal ke Riau," cetusnya. (lis)
###
