PELALAWAN, UTUSANRIAU.CO - Meningkatnya intensitas curah hujan belakangan ini yang kian meninggi, masyarakat pun dihimbau kembali menggiatkan aktifitas gotong royong membersihkan lingkungannya, terutama normalisasi parit dan saluran air. Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi terjadinya banjir dilingkungan permukiman padat penduduk dan juga untuk meminimalisir dampak dari penyakit yang ditimbulkan oleh bencana banjir.
"Ya, kita sangat mengharapkan partisipasi masyarakat dengan melakukan gotong royong dilingkungannya masing-masing, terutama normalisasi parit dan saluran pembuangan air dari sampah yang menumpuk dan menjadi penyebab tergenangnya air. Apalagi belakangan curah hujan cukup tinggi, untuk itu maka kegiatan gotong royong sangat perlu terus dihidupkan kembali," terang Bupati Pelalawan HM Harris melalui Asisten Administrasi Pembangunan Setdakab Pelalawan Drs H Atmonadi MSi pada media ini, Selasa (7/10) kemarin di Pangkalan Kerinci.
Dijelaskan mantan Kepala Dinas Pertanian dan Holtikultura Pelalawan ini, bahwa normalisasi drainase, selokan dan saluran pembuangan
air, tidak hanya menyelamatkan masyarakat dari ancaman banjir, tapi juga menghindari dari berbagai penyakit akibat air yang tergenang
dan sampah menumpuk yang merupakan sumber penyakit.
"Untuk itu, masyarakat jangan hanya melimpahkan segala sesuatunya kepada kerja pemerintah saja, karena memang tidak semuanya bisa
dilaksanakan, makanya partisipasi masyarakat juga sangat menentukan. Jangan mentang-mentang ada petugas kebersihan lalu buang sampah
sembarangan sampai ke dalam parit, padahal bak sampah sudah disediakan oleh Pemerintah kabupaten (Pemkab) Pelalawan melalui instansi
terkait. Dan kebiasaan seperti ini harus dirubah mulai dari diri kita sendiri dan juga lingkungan.
Untuk itu, kita kembali mengingatkan kepada pihak kecamatan, kelurahan, desa, lingkungan RW dan RT untuk dapat menggerakkan warganya bergotong royong,paparnya.
Jika masyarakat hanya berpangku tangan, sambung Atmonadi, maka keindahan, kebersihan dan kenyamanan lingkungan tidak akan mungkin
dapat tercipta.
"Sampai saat ini, memang kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan masih tergolong cukup rendah. Bayangkan saja, kalau
ada pegawai bahkan Pak Bupati yang turun gotong royong, sebagian warga lebih senang menonton daripada ikut bersama memegang cangkul
atau parang. Ironisnya lagi sampah yang berada didepan ruko atau rumahnya masing-masing dibiarkan berserakan, apalagi mereka yang
tinggal di jalan-jalan utama," ujarnya.
Padahal, lanjutnya, Pemerintah kabupaten (Pemkab) Pelalawan telah mencangankan program Pelalawan Sehat yang sebenarnya upaya
merangsang dan memotivasi masyarakat agar peduli terhadap pentingnya kebersihan.
"Faktanya kalau sudah kebanjiran barulah kalang kabut, mestinya sebelum musim hujan lingkungan sudah bersih tanpa ada parit yang
tergenang dan tidak ada sampah yang berserakan. Untuk itu, mari sama-sama kita ciptakan negeri Bono ini menjadi bersih dengan terus
menggiatkan semangat gotong-royong untuk membersihakan lingkungan.
Dengan demikian, tidak hanya lingkungan saja yang bersih sehingga tercipta masyarakat yang sehat, tapi juga tentunya akan membawa kabupaten kita yang tercinta ini dapat meraih piala Adipura," tutupnya seraya mengimbau kembali agar masyarakat dapat menerapkan pola hidup bersih dan sehat atau PHBS.(ur2)
###
