BENGKALIS, UTUSANRIAU.CO - Perlahan lahan Pemkab Bengkalis melalui Dinas Pasar dan Kebersihan (DPK) mulai menghidupkan program Bank Sampah, sesuai dengan Undang-Undang (UU) Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. Karena Bank Sampah yang ada saat ini masih belum maksimal pemanfaatannya.
Menurut Kepala Dinas Pasar dan Kebersihan H. Indra Gunawan melalui Kepala Bidang Kebersihan Abdul Kadir mengutarakan, khusus Bank Sampah baru ada satu tempat di Pulau Bengkalis berlokasi di Jalan Rumbia, sedangkan di lokasi lain yakni di Bukit Batu milik Pertamina.
“Ya Bank Sampah ini kita secara berangsur-angsur, kita baru miliki satu yakni di Jalan Rumbia, Bengkalis, kemudian adanya perusahaan yang coba memprogramkan seperti PT. Pertamina Pakning yang sudah beberapa kali sosialisasi, dan mengundang Dinas Kebersihan, ”terang Abdul Kadir, Senin (17/11/14)
Dikatakan Abdul Kadir, direncanakan juga Bank Sampah ini juga dimiliki oleh rumah-rumah, dan sekolah-sekolah. Bicara soal sampah, tentunya tidak terlepas ari partisipasi masyarakat. Hal ini dilakukan dalam rangka menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal.
“Bak Kompos sekolah juga sudah mulai kita adakan, ada belasan sekolah yang sudah ada bak kompos, selain itu dipinggiran jalan, perkantoran juga disiapkan bak sampah organik. Tinggal bagaimana keinginan masyarakatnya saja untuk memberlakukan hidup bersih dari sampah, ”katanya lagi.
Untuk mempertahankan penghargaan piala Adipura kota kecil terbersih. DKP Kabupaten Bengkalis Tahun 2014 ini berharap, masyarakat lebih berpartisipasi lagi. Karena untuk penilaian Adipura ke depan sangat-sangat selektif. Dimana dulunya biasa menggunakan sistem titik pantau. Namun ke depan akan di nilai dari segala penjuru.
“Target Adipura itu tetap ada, hanya saja ke depan seluruh lokasi harus bersih, saat petugas pemantau turun ke lapangan melakukan penilaian. Salah satu upaya adalah dengan pengolahan sampah, dimana sampah bisa dimanfaatkan menjadi produk-produk bernilai jual, ”kata Abdul Kadir lagi. (bp)
###
