Sejumlah Kecamatan di Inhu diTerjang Banjir, Sekolah Turut di Liburkan

Sejumlah Kecamatan di Inhu diTerjang  Banjir, Sekolah Turut di Liburkan
Rumah Warga Terendam banjir###

RENGAT, UTUSANRIAU.CO - Ratusan rumah warga dan areal perkebunan pada sejumlah kecamatan di Kabupaten Inhu terendam banjir, Senin (17/11). Bahkan akibat bencana banjir tersebut, aktivitas belajar mengajar pada beberapa sekolah terpaksa diliburkan karena banjir sudah masuk hingga ruang kelas.

Sejumlah kecamatan yang terendam banjir masing-masing Peranap, Kelayang, Seberida dan Batang Cenaku. Dari sejumlah kecamatan tersebut, banjir terparah terjadi di Kecamatan Seberida dan Kecamatan Kelayang. Hanya saja, untuk Kecamatan Kelayang banjir sudah mulai menunjukkan tanda-tanda akan surut.

“Di Kecamatan Seberida, banjir melanda Kelurahan Pangkalan Kasai, Desa Bandar Padang dan Desa Beligan akibat luapan Sungai Cenaku sejak Sabtu kemarin. Banjir juga menyebabkan tiga sekolah masing-masing SDN 001 Pangkalan Kasai, SMPN 2 Seberida dan SDN 003 Bandar Padang terendam banjir,” ujar Camat Seberida, Triatno, Senin (17/11).

Dijelaskan Triatno, banjir di Kelurahan Pangkalan Kasai menyebabkan sekitar 120 warga terendam. Begitu juga di Desa Bandar Padang, banjir menyebabkan 400 rumah warga ikut terendam. Sedangkan di Beligan, banjir telah merendam 100 rumah warga, 35 kolam ikan, 30 hektare kebun karet dan 350 kebun sawit masyarakat. Banjir yang melanda Kecamatan Seberida tersebut akibat luapan Sungai Cenaku serta curah hujan yang cukup tinggi sejak beberapa hari terakhir.

"Warga yang rumahnya terendam saat ini sudah mengungsi ke rumah keluarganya yang tidak terendam banjir atau membuat jamban didalam rumah. Kita juga sudah melaporkan kondisi di Kecamatan Seberida kepada Badan Kesbangpol dan Penanggulangan Bencana Daerah (PBD),” tuturnya.

Selain rumah warga, Triatno mengungkapkan bahwa Jalan Lintas Selatan yang menghubungkan Kecamatan Seberida dengan Kecamatan Batang Cenaku juga terendam air hingga mencapai 1 meter. Akibatnya hanya kendaraan jenis tertentu saja yang bisa melintas di jalan tersebut. 

"Sebagai solusi, masyarakat terpaksa menggunakan jalan alternative dan harus berputar melalui DU atau Desa Bukit Lipai,” jelasnya.

Ditambahkan Triatno, Badan Kesbang dan PBD telah turun ke Kecamatan Seberida untuk membangun tenda darurat yang akan digunakan untuk aktivitas belajar mengajar di SDN 003 Bandar Padang. Selain itu, bantuan perahu juga sudah disiagakan sebagai sarana untuk membantu warga yang akan mengungsi.

Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pendidikan Kecamatan Seberida Armis mengakui tiga sekolah diwilayahnya terendam banjir, masing-masing SDN 001 Pangkalan Kasai, SMPN 2 Seberida dan SDN 003 Bandar Padang.

“Dari tiga sekolah tersebut, hanya di SDN 003 Bandar Padang yang aktivitas belajarnya terganggu karena air sudah merendam ruangan kelas hingga 1,5 meter. Sedangkan di SDN 001 Pangkalan Kasai dan SMPN 2 Seberida tetap belajar meskipun air sudah mulai menggenangi sekolah,” tuturnya.

Sementara itu, Camat Kelayang Azwarno mengungkapkan bahwa banjir yang melanda wilayahnya telah menyebabkan 253 rumah warga terendam dengan jumlah kepala keluarga mencapai 1.444. Banjir juga ikut merendam 107 kebun sawit, 66 hektare kebun karet dan 57 hektare padi. Sebagian besar melanda Desa Sengkilo.

“Banjir yang terjadi di Kecamatan Kelayang ini karena air lewat yang meluap dari Sungai Indragiri. Saat ini banjir sudah mulai surut dan tidak ada bangunan sekolah serta fasilitas umum yang ikut terendam banjir,” tuturnya.

Banjir juga merendam sejumlah desa di Kecamatan Batang Cenaku diantaranya Desa Aur Cina, Kilan, Cenaku Kecil Batu Papan dan Pejangki. Akibat banjir puluhan rumah warga terendam diantaranya 49 rumah warga di Aur Cina terendam, 24 rumah warga di Kilan terendam, 41 rumah warga di Desa Cenaku Kecil, 16 rumah warga di Desa Batu Papan serta 25 rumah warga di Desa Pejangki. “Warga umumnya mengungsi dirumah sanak keluarga yang tidak terendam banjir,” tutur Camat Batang Cenaku Afran Ridwan.

Banjir juga merendam rumah warga di Kecamatan Peranap. Bahkan banjir juga merendam SD 012 Tanjung Baru, Desa Setako Raya hingga ketinggian mencapai 20 cm. Akibat banjir, aktivitas belajar mengajar terganggu dan kemungkinan siswa akan melaksanakan belajar mengajar di tenda darurat.

Sementara itu, sebelumnya Bupati Inhu H Yopi Arianto minta masyarakat waspada terhadap bencana banjir yang sewaktu-waktu dapat mengacam. Bupati juga telah memerintahkan kepada seluruh camat untuk tanggap dan segera berkoordinasi dengan instansi seperti Badan Kesbangpol dan PBD, Dinas Kesehatan dan Dinas Sosal terhadap bencana banjir diwilayahnya masing-masing. (ds)

###

Berita Lainnya

Index