SELATPANJANG, UTUSANRIAU.CO - Satu per satu warga Alahair Timur Kecamaran Tebingtinggi Kabupaten Kepulauan Meranti yang menjadi korban banjir mulai mengungsi. Pengungsian terpaksa mereka lakukan karena banjir yang menggenai rumah mereka sudah tidak bisa diantisipasi lagi.
"Kami terpaksa mengungsi karena tidak ada ruangan rumah yang bisa ditempati lagi. Semakin hari genangan air bukannya semakin surut (kering), malah bertambah dalam akibat hujan yang terus mengguyur. Kita khawatirnya dengan anak-anak, kalau genangan air sudah semakin dalam tentunya sangat berbahaya bagi mereka," kata Ozi Wirman (38), warga Jalan Jadimulyo, Alahair Timur, Selasa (18/11/14).
Menurutnya, Ozi mengatakan bahwa banjir yang terjadi di Alahair Timur dan sekitarnya bukan saja dikarena hujan lebat. Tidak tersedianya drainase merupakan salah satu penyebab utama terjadinya genangan air. Tambah lagi lokasi tersebut tergolong rendah sehingga menjadi tumpuan air dari lokasi sekitar (banjir kiriman).
"Belum lagi persoalan sejumlah gorong-gorong yang terdapat di Jalan Alahair dalam kondisi rusak dan tidak berfungsi dengan baik, sehingga air tiba bisa mengalir dengan cepat dan akhirnya menggenangi rumah warga," tambah Ozi.
Pernyataan Ozi cukup beralasan. Berdasarkan pantauan di lapangan, saat ini sejumlah gorong-gorong, baik yang berada di persimpangan Jalan Perjuangan, depan Masjid Sabilunnajah, dan depan Gang Famili sudah dalam keadaan rusak dan tidak bisa berfungsi dengan baik. Bahkan gorong-gorong yang terdapat di persimpangan Jalan Perjuangan kini telah dibongkar agar genangan air bisa mengalir dengan lancar.
Dia berharap, Pemkab Meranti melalui instansi terkait segera mengantisipasi hal itu, sehingga warga Alahair Timur tidak lagi didera dengan persoalan banjir yang disebabkan tidak tersedianya drainase dan tidak bagusnya gorong-gorong.
Hal senada juga disampaikan Ahmah, warga simpang Supra. Selama ini, kata Ahmad, aliran air baik yang berasal dari Alahair maupun Alahair Timur selalu tertumpu pada sungai/parit yang berada di persimpangan Puskesmas. Kerusakan dua gorong-gorong membuat air tidak bisa mengalir dengan lancar ke parit/sungai yang mengarah ke Desa Insit laut tersebut.
"Mudah-mudahanlah kondisi ini tidak berlarut-larut dan penanganan terhadap banjir juga segera dilakukan. Kalau tidak, bisa-bisa banyak warga yang mengungsi, termasuk kami karena air sudah semakin dalam menggenangi," ujarnya. (Rhd)
###
